Al-Qalb
  • Teras
  • News
  • Doa

IKHLAS : Sinergi Otak dan Hati

9/9/2013

0 Comments

 
IKHLAS. Betapa sering kita mendengar kata tersebut tiap harinya, terutama di tempat-tempat peribadatan. Ikhlas menjadi sesuatu yang senantiasa digaungkan oleh para pemuka agama apa pun. Namun, seberapa banyak orang yang benar-benar dapat menghayati makna ikhlas hingga ke lubuk hati atau bahkan berhasil menjalaninya?

IKHLAS adalah bagian terpenting dari pencapaian hidup manusia. Ikhlas merupakan perilaku hidup tertinggi yang dipedomankan Tuhan kepada manusia. Di dalamnya terkandung makna kesabaran, kepasrahan, dan penerimaan yang memungkinkan manusia semakin dekat dengan Tuhan.

Ikhlas juga merupakan kondisi perasaan dalam hati, bukan sekadar aktivitas pikiran. Oleh karena itu, belajar ikhlas juga berarti belajar dengan hati, yang berarti mengikuti kata hati. Kedengarannya memang mudah, tapi barangkali masih banyak di antara kita yang tidak tahu bagaimana cara mencapainya.

Pendiri Katahati Institute Jakarta, Erbe Sentanu kepada "PR" menyatakan, metode keikhlasan dicapai melalui pikiran (otak) 12 persen dan hati (jantung) 88 persen.

"Oleh karena itu, keikhlasan seseorang bisa diukur dengan melihat kondisi kesehatan jantung dan otaknya. Orang yang sudah benar-benar menerapkan keikhlasan dalam hidupnya, kondisi otak dan jantungnya akan jauh lebih baik daripada orang yang tidak atau belum ikhlas," tutur pria yang akrab disapa Nunu.

Ia juga menilai, kesulitan seseorang untuk mempelajari dan menerapkan ikhlas karena manusia senantiasa berpikir secara shopisticated (canggih) dan complicated (kompleks), sehingga keikhlasan menjadi sulit dicerna. Padahal, lanjut Nunu, untuk meraih keikhlasan itu sederhana saja.

"Sebagai sebuah aktivitas hati, untuk mencapai ikhlas kita harus mengistirahatkan pikiran kita. Dengan kata lain, memindahkan kesadaran kita dari otak ke dalam hati," tukas Nunu.

Oleh karena itu, pihaknya senantiasa memberikan pengajaran dan penerapan langsung untuk ikhlas melalui teknologi ikhlas. Teknologi ikhlas ini berisi program aplikasi praktis ilmu pengetahuan modern untuk melatih, mengukur, membuktikan, dan memproduksi tingkat keikhlasan hati seseorang guna memudahkan manusia mencapai tujuan hidup.

Teknologi ikhlas atau yang disebut ultimate self development technology ini merupakan hasil penggabungan kekuatan budaya Timur dan Barat, serta ilmu pengetahuan terkini seperti neuro science, brain science, dan tuntunan bijak falsafah hidup dan tauhid keagamaan untuk meraih kesuksesan hidup secara menyeluruh.

Teknologi ikhlas ini sifatnya otomatis. Kita tidak perlu memercayainya untuk memperoleh manfaatnya. Seperti kita tidak perlu percaya kepada handphone yang dapat mengirim sebuah pesan pendek (SMS), tapi cukup dengan melakukan prosedur pengiriman dengan benar. Itu saja.

Ketika kita tahu prosedur ikhlas dan mampu hidup ikhlas dengan mental fisiologis prosedur yang benar, keinginan-keinginan menjadi jauh lebih mudah untuk diraih. Oleh karena itu, yang perlu kita ketahui adalah bagaimana cara untuk menyempurnakan metode atau prosedur keikhlasan dalam hati dan pikiran.

FOCUS PIKIRAN
Untuk mencapai tahap ikhlas, tahap pertama yang harus dijalani adalah melatih pikiran kita untuk fokus (mind focus), guna meningkatkan kekuatan pikiran, kecerdasan emosi, dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan dengan mudah dan menyenangkan.

Untuk melatihnya, dilakukan pengelolaan gelombang energi otak atau yang disebut brainwave management. "Pada tahap ini kami memanfaatkan audio digital player yang sudah diriset selama lebih dari 40 tahun di berbagai lembaga riset dan universitas-universitas di dunia, terutama di negeri Barat," ucap Nunu.

Gelombang energi otak ada empat. Pertama, gelombang beta, 14 -100 Hz, di mana pikiran kita sadar dan senantiasa memakai logika. Di gelombang ini biasanya stres, rasa kesal, cemas, dan keinginan untuk senantiasa kerja keras berkumpul," kata Nunu.

Kedua, gelombang alpha, 8 -13,9 Hz. Gelombang ini disebut juga alam bawah sadar, tempat terjadinya relaksasi dan imajinasi. Ketiga, gelombang theta, 4 -7,9 Hz. Pada gelombang ini intuisi manusia berada. Keempat, gelombang delta, 0,1 -3,9 Hz. Pada gelombang ini, seluruh pikiran kita beristirahat, biasanya dicapai pada saat kita tidur.

Pengelolaan gelombang energi otak tersebut melatih pikiran kita agar lebih mudah mencapai alam bawah sadar atau berada pada gelombang alpha dan theta. Karena pada kedua gelombang tersebut, manusia bisa menjadi lebih rileks, tenang, dan tingkat kreativitasnya sangat tinggi.

Mark Fisher, seorang milioner yang mencapai kesuksesan dengan cara yang cepat (instant millioner) berkata, "Jika Anda membuat pikiran bawah sadar Anda bekerja, maka Anda pasti akan sukses. Dan Anda tidak akan mungkin bisa menghindari kesuksesan tersebut."

Pengelolaan gelombang otak tersebut akan membantu kita untuk menemukan tombol ikhlas pada otak kita. Menurut Nunu, tombol ikhlas otak manusia terletak tepat di bagian tengah otak kita.

Untuk mengaktifkan tombol tersebut, kita tekan bagian tengah kening kita sambil membayangkan sebuah garis imajiner yang menembus langsung ke bagian belakang kepala kita. Lalu ambil titik lain di bagian tengah samping kiri kepala kita, dan bayangkan lagi sebuah garis imajiner dari kiri kepala kita yang menembus hingga ke bagian kanan kepala kita. Titik pertemuan kedua garis imajiner itulah yang mejadi tombol ikhlas atau god spot dalam otak kita.

"Sambil membayangkan garis-garis imanjiner tersebut, kita berusaha untuk menenangkan pikiran kita, lupakan segala permasalahan, dan mencoba bicara dengan Tuhan," tambah Nunu.

Ia mengutip pernyataan Dr. Ebrahim Kazim, pendiri Islamic Academy di Trinidad, para ilmuwan menemukan god spot atau pusat spiritualis di temporal lobe, sebuah titik pada bagian tengah otak, yang apabila diaktifkan dapat menjadi antena untuk komunikasi dengan Tuhan.

FOCUS HATI
Tahap berikutnya adalah pemfokusan hati (heart focus). Untuk mencapai fokus hati, dibutuhkan pengelolaan gelombang energi hati (heartwave management) yang bertujuan meraih keikhlasan melalui jantung dan perasaan serta menemukan tombol ikhlas di hati.

Metode ini digunakan untuk membongkar akar terdalam dari nafsu yang tak terpuaskan, keinginan untuk menang sendiri, keresahan, ketakutan, dan kepalsuan hati seseorang. Dengan begitu akan menciptakan proses pencapaian kesuksesan hidup lahir batin menjadi begitu sederhana, mudah, sekaligus menenteramkan.

Untuk mencapai ikhlas, sekaligus kembali kepada fitrah manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, menurut Nunu, tekniknya sederhana saja. Yang diperlukan hanyalah menghapus berbagai sifat ketidaksempurnaan manusia yang sempat terprogram di dalam hati atau bawah sadar.

Sifat ketidaksempurnaan ini terdiri dari berbagai nafsu yang menimbulkan perasaan serba tidak cukup, kekurangan, atau sebaliknya, merasa lebih dari yang lain, sekaligus perasaan takut gagal. Dengan membersihkan sifat-sifat ketidaksempurnaan itu, secara otomatis kita akan kembali merasa dan mulai menikmati fitrah hidup yang penuh dengan kesempurnaan.
0 Comments

Mencari Tuhan di balik Huruf Miim dan Ain

9/9/2013

0 Comments

 
Pandangan Siti Jenar dan Husain ibnu Mansur al-Hallaj dalam Manunggaling Kawulo Gusti .

Berfikir Di Luar Batasan KotakSyekh Siti Jenar begitu sering dihubung-hubungkan dengan al-Husain ibnu Mansur al-Hallaj atau singkatnya Al-Hallaj saja, sufi Persia abad ke-10, yang sepintas lalu ajarannya mirip dengan Siti Jenar, karena ia memohon dibunuh agar tubuhnya tidak menjadi penghalang penyatuannya kembali dengan Tuhan. Adalah Al-Hallaj yang karena konsep satunya Tuhan dan dunia mengucapkan kalimat, “Akulah Kebenaran/ Anna al Haq,” yang menjadi alasan bagi hukuman matinya pada 922 Masehi di Baghdad. Seperti Syekh Siti Jenar pula, nama Al- Hallaj menjadi monumen keberbedaan dalam penghayatan agama, sehingga bahkan diandaikan bahwa jika secara historis Syekh Siti Jenar tak ada, maka dongengnya adalah personifikasi saja dari ajaran Al- Hallaj, bagi yang mendukung maupun yang menindas ajaran tersebut. petikan atas kutipan dari Serat Siti Jenar yang diterbitkan oleh Tan Khoen Swie, Kediri, pada 1922:

Kawula dan gusti sudah ada dalam diriku, siang dan malam tidak dapat memisahkan diriku dari mereka. Tetapi hanya saat ini nama kawula-gusti itu berlaku, yakni selama saya mati. Nanti, kalau saya sudah hidup lagi, gusti dan kawula lenyap, yang tinggal hanya hidupku, ketenteraman langgeng dalam Ada sendiri.

Hai Pangeran Bayat, bila kau belum menyadari kebenaran kata-kataku maka dengan tepat dapat dikatakan, bahwa kau masih terbenam dalam masa kematian. Di sini memang banyak hiburan aneka warna. Lebih banyak lagi hal-hal yang menimbulkan hawa nafsu. Tetapi kau tidak melihat, bahwa itu hanya akibat pancaindera.

Itu hanya impian yang sama sekali tidak mengandung kebenaran dan sebentar lagi akan lenyap. Gilalah orang yang terikat padanya, tidak seperti Syeh Siti Jenar. Saya tidak merasa tertarik, tak sudi tersesat dalam kerajaan kematian. Satu-satunya yang kuusahakan, ialah kembali kepada kehidupan.

Dalam pupuhnya, Syekh Siti Jenar merasa malu apabila harus berdebat masalah agama. Alasannya sederhana, yaitu dalam agama apapun, setiap pemeluk sebenarnya menyembah zat Yang Maha Kuasa. Hanya saja masing – masing menyembah dengan menyebut nama yang berbeda – beda dan menjalankan ajaran dengan cara yang belum tentu sama. Oleh karena itu, masing – masing pemeluk tidak perlu saling berdebat untuk mendapat pengakuan bahwa agamanya yang paling benar.

Syekh Siti Jenar juga mengajarkan agar seseorang dapat lebih mengutamakan prinsip ikhlas dalam menjalankan ibadah. Orang yang beribadah dengan mengharapkan surga atau pahala berarti belum bisa disebut ikhlas.

Manunggaling Kawula Gusti, Dalam ajarannya ini, pendukungnya berpendapat bahwa Syekh Siti Jenar tidak pernah menyebut dirinya sebagai Tuhan. Manunggaling Kawula Gusti dianggap bukan berarti bercampurnya Tuhan dengan Makhluknya, melainkan bahwa Sang Pencipta adalah tempat kembali semua makhluk. Dan dengan kembali kepada Tuhannya, manusia telah menjadi sangat dekat dengan Tuhannya.

Dan dalam ajarannya, ‘Manunggaling Kawula Gusti’ adalah bahwa di dalam diri manusia terdapat ruh yang berasal dari ruh Tuhan sesuai dengan ayat Al Qur’an yang menerangkan tentang penciptaan manusia (“Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya (Shaad; 71-72)”). Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan ruh Tuhan dikala penyembahan terhadap Tuhan terjadi.

Riwayat pertemuan Ibrahim ibn Sam’an dengan Husain bin Mansur al Hallaj ( Kutipan dari Buku Husain bin Manshur al Hallaj, karangan Louis Massignon).

Aku melihat al Hallaj pada suatu hari di masjid al Mansur: Aku memiliki 2 dinar dalam sakuku dan aku berpikir untuk menghabiskan uang itu untuk hal-hal yang melanggar hukum. Seseorang datang dan memintah sedekah.Dan Husain bin Mansur al Hallaj berkata:’ Ibnu Sam’an berikanlah sedekah dengan apa yang kamu simpan di dalam jubahmu, aku terdiam dan menangis, ” oh syaikh, bagaimana engkau mengetahui hal itu?” Al Hallaj berkata:’ Setiap hati yang mengosongkan diri dari yang selain Alloh, dapat membaca kesadaran orang dan menyaksikan apa yang ghoib”. Ibnu Sam’an berkata:”o, syaikh ajarilah aku sebuah hikmah”. Kemudian berkata al Hallaj :”Orang yang mencari Tuhan dibalik huruf miim dan ain akan menemukan Nya.Dan seseorang yang mencarinya dalam konsonan idhafah antara alif dan nun, orang itu akan kehilangan Dia. Karena Dia itu Maha Suci, di luar jangkauan pikiran dan diatas yang terselubung, yang berada di dalam diri setiap orang. Kembalilah kepada Tuhan, Titik Terakhir adalah Dia. Tidak ada “Mengapa” di hari akhir kecuali Dia.Bagi manusia “MA/ yaitu miim dan ain” milik Dia berada dalam miim dan ain makna “”MA”" ini adalah Tuhan Maha Suci. Dia mengajak makhluk terbang menuju Tuhan. “miim” membimbing ke Dia dari atas ke bawah. “ain”membimbing ke Dia dari Jauh dan Luas.

Ilmu Huruf Muqota’ah
Ilmu huruf, yang didasarkan pada satu bahsa suci, tentulah memiliki sebuah fondasi mistis yang diperlukan. Orang bisa menemukan doktrin ini dalam puisi mistis yang terkenal Ghulsyan-i Raz (Taman Mawar), karya Syabistari: ” Bagi orang yang jiwanya adalah manifestasi Tuhan yaitu al Qur’an, keseluruhan alam ini adalah huruf-huruf vokalNya dan substansinya adalah huruf konsonan Nya ” Pasal 200-209 puisi Ghulsyan-i Raz.

Abu Ishaq Quhistani, sufi Islam, menegaskan pentingnya ilmu huruf dengan menyatakan bahwa ” ilmu huruf adalah akar dari segala ilmu “.


Secara skematis ilmu huruf mengandung :
  • Simbolisme ketuhanan dan metafisika atau /metakosmik,
  • Simbolisme universal / makrokosmik yang didasarkan pada korespondensi antara huruf-huruf dan benda astrologis (ruang angkasa/ planet/ lambang zodiak dll).
  • Simbolisme manusia dan individu yang didasarkan pada korespondensi fisiologis/organ tubuh.

Jumlah huruf muqatta’ah (terpotong) ada 14 huruf yaitu :alif lam miim,ha miim, alif lam ra, tha ha,ha miim ain sin qaf, ya sin, kaf ha ya `ain shad, kaf dan nun. Kalau dirangkai keseluruhannya menjadi sebuah kalimat : Shiratu `aliyin haqqun namsikuhu (jalan Ali adalah kebenaran yang kita pegang). huruf muqatta’ah (terpotong) adalah huruf-huruf yang merupakan rumusan dialog antara Alloh swt dengan kekasihnya (para Nabi dan para Wali).

Apa Makna miim dan ain sehingga dapat menemukan Tuhan dan bertemu dengan Nya dan Mengapa ketika mencari Tuhan dibalik huruf alif dan nun maka tidak bisa bertemu dengan Nya?

Tafsir Miim (numerology Arabiyah):
Huruf miim merupakan muhammad rosulillah atau Ahmad, yang merupakan pintu menuju Ahad yang merupakan wahdaniyah Allah. Perbedaan antara Ahad dan Ahmad adalah huruf arab Miim (muhammad rosulillah – penutup jalur risalah dan kenabian).

Miim juga berarti malakuti / keagungan / penguasaan atas seluruh langit bumi, ayat Kursi merupakan ayat yang mengandung banyak huruf miim didalamya.

Huruf miim bernilai 40, 40 hari khalwat dengan ikhlas dengan mengamalkan surat al ikhlas dan ayat Kursi (ayat yang banyak mengandung huruf miim /sujud jadi sujud adalah cara menggapai keagungan). Juga surat al ikhlas di awali dengan qulhuwa allohu ahad. Jadi perwujudan ahad di dunia adalah ahmad, ketika manusia menjadi ahmad maka merupakan tajalli/ penampakan sang Mahakuasa dalam diri manusia. Sekali lagi bedakan Ahmad dan Ahad terletak huruf miim.

Huruf miim membentuk, posisi sujud dalam solat, sujud merupakan posisi kedekatan dengan Alloh, bahkan sujud merupakan simbol dari wahdaniyah Allah. Metode untuk mendekat (muqorrobin/ kewalian) kepada Tuhan yang paling cepat adalah dengan sujud yang lama dalam Sholat. Hadits qudsi Allah berfirman : ” Barangsiapa memusuhi waliku sungguh kuumumkan perang kepadanya, tiadalah hamba Ku mendekat kepada Ku dengan hal hal yg fardhu- 17 rokaat, dan Hamba Ku terus mendekat kepada Ku dengan hal hal yg sunnah- 34 rokaat qobliyah dan bakdiyah- baginya hingga Aku mencintainya, bila Aku mencintainya maka aku menjadi telinganya yg ia gunakan untuk mendengar, dan matanya yg ia gunakan untuk melihat, dan menjadi tangannya yg ia gunakan untuk memerangi, dan kakinya yg ia gunakan untuk melangkah, bila ia meminta pada Ku niscaya kuberi permintaannya….” (shahih Bukhari hadits no.6137).

Tafsir Ain,Yaa,Sin,Nuun,Aliif (numerology Arabiyah):
Huruf ain bermakna sayidina Ali bin Abu tholib merupakan pintu gerbang keilmuan. Sesuai hadits Nabi yang menyatakan bahwa Muhammad rosulluloh adalah gudang ilmu dan Sayidina Ali adalah pintunya. Huruf ayn membentuk posisi rukuk dalam sujud, dalam riwayat asbabun nuzul quran ada ayat yang berkenaan dengan Ali bin abu thalib, yaitu orang yang rukuk kemudian dalam posisi rukuk dalam solat melakukan sedekah berupa cincin. Inilah ayat quran itu: Walimu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan mereka yang beriman yang menegakkan salat, membayar zakat seraya rukuk. (QS. al-Mâ`idah: 55).

Kunci sholat yang merupakan adab tatakrama/ kepasrahaan total ila allohu ada di rukuk/ huruf ain, sujud/ huruf miim adalah kedekatan (muqorobin- fana asma dan tajalli asma), barangsiapa tidak tahu adab ( rukuknya) maka tidak layak untuk dekat (muqorobin).

Huruf Ain bernilai 70.sedang huruf Ya bernilai 10 dan huruf Sin bernilai 60. jadi secara matematis yaitu 70(ain)= yaa(10)+sin(60) jadi Ya + Seen = Ain merupakan Quran dalam surat 36 adalah surat Ya Seen. ayat ke 58 dari surat Yasin adalah Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem. Jadi 5+8=13, posisi huruf ke 13 dalam abjad Arab adalah huruf Miim/ Sujud. Jadi untuk mengerti Ain/ rukuk kita harus mengerti tafsir huruf Yaa dan Tafsir huruf Sin. Dengan mengerti Yaa dan Sin kita akan sampai kepada Sayidina Ali bin Abu Tholib.

Kyai Kholil Bangkalan, salah seorang pencetak kyai besar Nahdlatul Ulama, selama perjalanan pesantren Keboncandi, Pasuruan-Sidogiri kyai kholil Bangkalan sewaktu muda selalu membaca YaSin, hingga khatam berkali-kali.

Huruf Ya adalah akhir dari abjad Arab and Alif awal dari abjad Arab. Huruf Ya/ hamba memimpin/cenderung ke arah Alif/ Alloh. Huwal Awwalu wa Hu wal Akhiru.

* Rincian huruf Awwalu :
* Alif(1)+waw(6)+lam(30)=37ß-à3+7=10,(Ya=10),
* 10 ß-à1+0=1ß-àpertama.

* Rincian huruf Akhiru :: Alif(1)+Kho(600)+Ro(200)= 801ß-à8+0 +1= 9 ß-à terakhir adalah 9, angka 9 dalam numerology arab adalah huruf Ta yang bermakna penyucian atau Tahara / penyucian dan bulan ke 9 dalam Arab / Qomariah adalah bulan ramadhon yaitu bulan puasa.

Penyucian kalbu dari kecintan diri dan dunia merupakan tingkat awal penyucian untuk bersuluk kepada Alloh. Sesungguhnya kotoran maknawi terbesar yang tidak bisa disucikan meskipun dengan tujuh lautan dan para nabi pun tidak mampu menghilangkannya adalah kotora kejahilan ganda (pura-pura tahu padahal tidak tahu). Kekeruhan ini mungkin akan memadamkan cahaya petunjuk dan meredupkan api kerinduan yang merupakan buraq untuk bermikraj mencapai berbagai maqom spiritual.( Imam Khomeini dalam Hakikat dan Rahasia Sholat).

Dan Alif(1)+ Ta(9)=10ß-à (Ya=10=hamba) , nilai huruf (Ya=10), jadi seorang Hamba yaitu simbol Ya harus melakukan Puasa / penyucian jiwa/ tazkiyah nafs simbol (Ta=9) untuk Alloh semata simbol (Alif=1) atau Hamba harus sabar dengan KetentuanNya atau nrimo ing pandum, karena hasil puasa Lillah Billah menjadikan orang sabar atau innalloha ma’ashobirin (Sesungguhnya Alloh bersama (MA terdiri huruf miim dan ain lihat al Baqarah:153 ) orang yang sabar. Lihat bersama adalah Ma yaitu ma’asshobirin. Disini terungkap rahasia mim dan ayn yaitu MA seperti yang diucapkan oleh Husain bin Mansur al Hallaj. jadi Sabar adalah kunci menemukan Tuhan. Para mufassir menafsirkan sabar dengan melakukan puasa. Pahala puasa hanya Alloh yang tahu. Artinya Hak menilai puasa langsung di tangan Alloh bukan di tangan para malaikat. Sabda Rosullulloh saw Puasa yang dilakukan khusus untuk-Ku/ puasa Lillah Billah dan cukuplah Aku sebagai pahalanya.

Mempelajari Ilmu Ketuhanan akan menjadikan orang bersabar, seperti dialog Nabi Musa as dan Nabi Khidr as yaitu Bagaimana kamu dapat sabar terhadap persoalan yang kamu samasekali belum memiliki pengetahuan yang cukup tentangNya(QS 18:68). Barangsiapa menghadapi kesengsaraan dengan hati terbuka, menunjukkan kesabaran dengan penuh ketenangan dan martabat, termasuk dalam golongan orang terpilih dan bagian untuknya adalah Berikanlah kabar gembira (keberhasilan dan kejayaan) kepada orang yang sabar (QS 2:155),

Dalam Islam, kemampuan mengendalikan emosi dan menahan diri disebut sabar. Orang yang paling sabar adalah orang yang paling tinggi dalam kecerdasan emosionalnya. Ia biasanya tabah dalam menghadapi kesulitan. Ketika belajar orang ini tekun. Ia berhasil mengatasi berbagai gangguan dan tidak memperturutkan emosi-nya.

Gabungan rincian Awwalu dan Akhiru adalah Seorang Hamba (Ya=10=hamba) karena Akhiru(9)+ Awwalu (1)=10ß-à (Ya=10=hamba), jadi seorang Hamba menampung Asma Alloh yang lengkap dan memiliki potensi untuk menampakkan sifat ketuhanan.

Huruf Sin bernilai 60 dalam numerology Arab, merupakan simbol dari sirr Muhammad, sirr adalah rahasia ketuhanan yang disimpan dalam diri manusia sebagai hamba. Huruf sin dalam INSAN. huruf alif nya adalah Alloh, huruf sin adalah rahasia /sirr ketuhanan, 2 huruf nun adalah simbol hukum dunia dan akhirat yang merupakan representasi /perwakilan kitab suci al Qur’an.

Huruf Yaa/ simbol Hamba digunakan untuk memanggil seseorang atau menarik perhatian sesorang. Ya adalah simbol seorang Hamba menyembah dan menyebut Tuhannya Ya Alloh Ya Robbi dll.Yaa juga digunakan oleh Alloh memanggil Hambanya.Ya juga berarti simbol antara yang disembah dan menyembah, tetapi posisi Ya=10 / hamba selalu cenderung kepada Alif=1 atau Alloh karena Alloh sebagai Awwalu, dalam ilmu huruf,

Alif(1)+waw(6)+lam(30)=37ß-à3+7=10 adalah Yaa menyatu dengan Alif (10ß-à1+0=1) atau dibalik Yaa ada Alif atau di dalam Manusia ada Tuhan atau istilah Wahdatul Wujud nya Ibnu Arobi yaitu antara penyembah dan yang disembah itu sama tapi tidak serupa atau menurut istilah ajaran Syekh Siti Jenar, yaitu Manunggaling Kawula Gusti. “PERSAMAAN” antara manusia dan Allah. Hal inilah yang dimaksudkan dalam sabda Nabi saw.: “Sesungguhnya Allah menciptakan manusia dalam kemiripan dengan diriNya sendiri.” Lebih jauh lagi Allah telah berfirman: “Hambaku mendekat kepadaKu sehingga Aku menjadikannya sahabatKu. Aku pun menjadi telinganya, matanya dan lidahnya.” Juga Allah berfirman kepada Musa as.: “Aku pernah sakit tapi engkau tidak menjengukku!” Musa menjawab: “Ya Allah, Engkau adalah Rabb langit dan bumi; bagaimana Engkau bisa sakit?” Allah berfirman: “Salah seorang hambaKu sakit; dan dengan menjenguknya berarti engkau telah mengunjungiKu. “Memang ini adalah suatu masalah yang agak berbahaya untuk diperbincangkan, karena hal ini berada di balik pemahaman orang-orang awam. Seseorang yang cerdas sekalipun bisa tersandung dalam membicarakan soal ini dan percaya pada inkarnasi dan kersekutuan dengan Allah.

Tafsir huruf Nun dan Alif- Pencari Tuhan dibalik huruf alif dan nun maka tidak bisa bertemu dengan Nya:

Bernilai 50 dalam numerology Arab.
Tafsir huruf INSAN, memiliki 2 huruf nun merupakan simbol alam dunia/ jasad dan alam akhirat/ ruh/ jiwa. Ruh yang disucikan akan memperoleh Nur/ surga sedangkan Ruh yang dikotori akan memperoleh Nar/ neraka.

Tafsir Alif dan Nun: Penggambaran Simbolis Huruf dan Alif Nun merupakan lambang sebuah perahu (syariat) dan sebuah Jiwa / individu /personal mengarungi lautan / medan ujian, kayuh / sampan (membentuk huruf Alif) kiri kanan adalah wilayah pilihan manusia (sunnatulloh adalah qadha’ qadar baik buruk) yang telah ditetapkan oleh Alloh arti simbol Alif. Individu yang sedang menaiki perahu (simbol Nun), sampan/kayuh adalah alat/ pilihan yang akan mengerakkan jiwanya menuju 3 pilihan yaitu, pertama, arah perahu ke kiri berarti ashabul syimal/ Nun menjadi Naar/ neraka, kedua arah perahu ke kanan berarti ashabul yamin/ Nun menjadi Nur/cahaya, ketiga arah perahu tidak ke kiri dan tidak ke kanan tetapi tengah berarti sabiqunal awwalun/ terdahulu mencapai tujuan – ini adalah golongan para pencinta yaitu menyembah karena kerinduan ingin bertemu dengan sang Khaliq – ini adalah jawaban isyarah tersembunyi dari Husain bin Manshur al Hallaj- yaitu para nabi :

Dengan simbol miim (arti bathinnya adalah sujud) yaitu Muhammad saw dan ain (arti bathinnya adalah rukuk) yaitu sayidina Ali bin Abuthalib.

Huruf Nun Mengingatkan Kita juga kepada Zunnun/ Nabi Yunus as yang naik perahu di tengah lautan dan ditelan Ikan karena meninggalkan Kaum nya sebelum ada perintah dari ALLOH swt.

Zikir Zunnun / N.Yunus – doa keselamatan menghadapi medan ujian : wa dzan nuni idz dzahaba mughadziban fa dhanna an lan naqdiro alayhi fa nada fid dhulumati an laila antan subhanaka inni kuntu minadolimin fastajabna lahu wa najjaynahu minal ghammi wa kadzalika nunjil mukminina (Anbiya :87-88).

Kesimpulan:
Tafsir Yaa Sin akan membuka rahasia huruf `’MA” yaitu miim dan ain seperti yang dikatakan oleh Husain bin Mansur al Hallaj:

Quran dalam surat 36 adalah surat Ya Seen. ayat ke 58 dari surat Yasin adalah Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem.

“Rahasia Ketuhanan ada dalam diri manusia, agar manusia mampu menampakkan atau men-tajallikan Ketuhanan dalam dirinya maka perintah solat (Rukuk, Sujud) adalah sarana ‘Manunggaling Kawula Gusti dan sodaqoh ( menebarkan hasil usaha kebenaran/ pengabdian masyarakat/ agen perubahan/ social agent) kepada sesama makhluk Tuhan (kesalehan sosial) yang merupakan perwujudan dari Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem”

Tafsir YaaSin adalah simbol manusia sempurna yaitu hamba yang mampu menampung rahasia Alloh swt dan didalam sirr itu seorang penyembah dan disembah bertemu dan berdialog, ibarat sebuah pohon lengkap dengan pokoknya, cabangnya dan puncaknya. Imam al Baqir berkata: Maukah kamu akau beritahu pokok-pokok Islam, cabang dan puncaknya dan pintu kebaikan? Sulaiman bin Khalid berkata: Tentu, lalu jawab Imam al Baqir: Pokoknya adalah sholat, cabangnya adalah zakat, dan puncaknya adalah membela kaum tertindas dan menegakkan keadilan. 

Pintu kebaikan itu adalah :
1. Puasa merupakan perisai api neraka,
2. Sedekah itu menghapus dosa,
3. Sholat di malam hari untuk berzikir.

Tafsir Rukuk/Huruf Ain
Etika rukuk adalah meninggikan maqam rububiyah Nya yang agung, mulia dan merendahkan maqam ubudiyah seorang hamba yang lemah, faqir dan hina. Rukuk adalah awal ketundukkan dan sujud adalah puncaknya.Yang melakukan rukuk dengan sempurna dan benar akan menemukan keselarasan pada sujud. Imam Shadiq berkata” rukuk yang benar kepada Alloh adalah menghiasi dengan cahaya keindahan asma Nya. Rukuk adalah yang pertama dan sujud adalah yang kedua. Dalam rukuk ada adab penghambaan dan dalam sujud ada kedekatan/Qurb dengan Zat yang disembah. Simbol rukuk adalah hamba dengan hati tunduk kepada Alloh, merasa hina dan takut di bawah kekuasaan-Nya. Merendahkan anggota badan karena gelisah dan takut tidak memperoleh manfaat rukuk.

Tafsir Sujud/Huruf Mim
Sujud merupakan puncak ketundukan dan puncak kekhusyukan seorang hamba, sebaik-baik wasilah taqarrub ila Alloh, sebaik-baik posisi untuk mencapai cahaya-cahaya tajalli Asma Alloh swt dan maqam Qurb dengan Nya. N. Saw bersabda : “lamakanlah sujudmu”, sebab tiada amal yang lebih berat dan paling tak disukai oleh syetan saat melihat anak Adam sedang sujud, karena dia telah diperintahakan sujud dan dia tidak patuh. Sujud merupakan sebab mendekatnya hamba dengan sang Kholik. Wahai orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan solat, sesungguhnya Alloh bersama orang yang sabar (al Baqarah:153).

Tafsir Salam/Huruf Yaa Sin
Salam adalah salah satu nama Alloh. Arti Salam dari sisi Alloh adalah keselamatan zat, sifat, perbuatan-Nya. Adapun Zatnya terpelihara dari kelenyapan, perubahan dan dari segala kekurangan. Salam dari sisi Hamba adalah doa,yaitu memohon keselamatan kepada Alloh untuk orang yang kita ucapkan salam /selamat dari segala cobaaan dan bencana dunia akhirat. Salam juga berarti ungkapan Kepasrahan/ ketundukan kepada Sunnatulloh ( Quran Hadits). Menurut Imam Shadiq “salam adalah orang yang melaksanakan perintah Alloh dan melakukan sunnah Rosulillah dengan ikhlas (intinya Ahad dan Ahmad), juga selamat dari bencana dunia dan akhirat. Salam juga bermakna penghormatan kepada hamba yang sholih (assalamu alaina wa ala ibadilahis sholihin) dan malaikat pencatat amal.

Al Futuhat al Makkiyah, Karangan Ibnu Aroby, merujuk empat perjalanan akal dalam bab 69 tentang rahasia rahasia shalat sebagai perjalanan spiritual manusia. Perintah sholat 51 rokaat kepada Nabi Muhammad saw saat isro miroj: Tuhan memerintahkan hambaNya itu supaya setiap Muslim setiap hari sembahyang limapuluh kali. Kemudian untuk umatnya menjadi 17 rokaat wajib di lima waktu dan sisanya 34 rokaat menjadi sunah muakkad- qobliyah dan bakdiya.

Mulla Shadra dalam bukunya al Asfar al Arba’ah mengatakan:

“Ketahuilah bahwa para pesuluk diantara orang Arif/ Irfan dan para Wali menempuh empat perjalanan akal :

  1. Perjalanan makhluk kepada kebenaran –diskusi metafisika umum (min al khalq ila al Haq).Pesuluk mempelajari dasar-dasar metafisika umum dan dalilnya.pesuluk cenderung pada kajian semantik dan metafisika dasar terhadap firman Tuhan dalam Quran. 
  2. Perjalanan bersama kebenaran didalam kebenaran- pengalaman metafisika khusus dengan pengalaman pribadi (bi al Haq fi al Haq). Pesuluk akan melihat sifat dan namaNya yang tertinggi baik nama yang mewujudkan rahmatNya dan murkaNya. Hukum nama nama Alloh ini di dalam kejamakannya akan mewujud di dalam diri pesuluk.Hal ini dikenal dengan makam wahidiyah atau tujuh substansi halus (lataif). Pesuluk akan mengalami rasa takut dan harapan (al khauf wa al raja). 
  3. Perjalanan dari Kebenaran menuju makhluk (min al Haq ila al al khalq). Setelah mengalami fase peniadaan diri, pesuluk menerima karunia Tuhan dan kembali kepada kesadaran diri. Pesuluk menyaksikan penciptaan dan alam kejamakan dalam diri makhluk tetapi dengan mata yang lain, dengan pendengaran yang berbeda. Puncak perjalan ketiga membawa pesuluk menuju kesucian/Wilayah(kewalian).
  4. Perjalanan bersama Kebenaran di dalam makhluk (bi al Haq fi al khalq). Maqam penetapan hukum dan pembedaan dari baik dan buruk.ini adalah derajat kenabian, penetapan hukum dan kepemimpinan atas umat manusia yang berhubungan dengan urusan urusan mereka yang beragam dan berbeda-beda serta bagaimana mereka saling berinteraksi satu sama lain. seorang `arif tak akan benar-benar mencapai maqam spiritual tertinggi jika tidak memanifestasikan keimanan-puncak, yang telah diraihnya lewat dua perjalanan pertama, dalam bentuk concern sosial politik untuk mereformasi masyarakat dan membebaskan kaum tertindas dari rantai penindasannya.Tidak lain maqam penetapan hukum (legislatif) atau melibatkan diri dalam kemasyarakatan dan hubungan social, merupakan perwujudan penebaran salam kepada makhluk yaitu Salaamun Qawlam Mir Rabbir Raheem yang merupakan inti tafsir Yaa Sin.
0 Comments

    Archives

    September 2013

    RSS Feed

    Picture
    Picture
    Picture
Powered by Create your own unique website with customizable templates.